Contoh Resensi Novel || XI SMA


Pengertian
Resensi merupakan tulisan yang berisi penilaian pertimbangan baik buruk suatu karya. Tidak semata-mata resensi sebatas mengulas buku tetapi ruang lingkup resensi sebenarnya sangat luas. Karya yang dapat diresensi bisa buku, puisi, prosa, drama, film, dan lain-lain. Dalam meresensi sebuah karya haruslah objektif, sesuai dengan kualitas isi karya. Tugas penulis resensi adalah memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya apakah layak dibaca atau tidak. Hal-hal yang dapat ditanggapi dalam resensi ialah kualitas isi, penampilan, unsur-unsur, Bahasa, dan manfaat bagi pembaca.

Sistematika Resensi
Unsur-unsur/sistematika yang terdapat dalam resensi di antaranya sebagai berikut.
Judul Resensi. Judul sebuah resensi berbeda dengan judul buku atau karya yang diresensi. Judul dibuat semenarik mungkin dan mencerminkan isi karya yang diresensi.
Identitas Buku. Penyusunan data buku yang diresensi dapat dilakukan dengan memuat judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, serta dimensi buku. Untuk karya lain semisal cerita atau film dapat disesuaikan dengan identitas yang ada pada karya tersebut. Agar identitas karya dapat diketahui secara jelas, maka penulisan identitas dipisahkan dengan ulasan resensi (paragraf).
Pendahuluan. Bagian pendahuluan berisi paragraf pengantar yang dibuat semenarik dan seringan mungkin sehingga pembaca tertarik untuk membaca resensi secara keseluruhan. Misalnya buku yang berjudul Teknik Menggunakan HP secara Cerdas, bisa diawali dengan fenomena sekarang bahwa setiap orang memiliki dan membutuhkan HP. Perkembangan teknologi HP yang semakin canggih, dll.
Inti/isi Resensi. Inti resensi merupakan bagian paling penting dalam sebuah resensi. Di dalamnya terdapat sinopsis karya, keunggulan, dan kelemahan. Pada bagian sinopsis seorang resensi dilarang untuk mengulas secara penuh alur cerita hal itu disebabkan karena selain untuk menilai, resensi hakikatnya juga digunakan untuk promosi kepada masyarakat. Jika sinopsis disampaikan secara keseluruhan, maka pembaca tidak akan lagi penasaran dengan alur ceritanya. Penilaian keunggulan ataupun kelemahan sebuah resensi dibuat penulis resensi secara objektif. Keunggulan ataupun kelemahan dapat dilihat dari sisi unsur intrinsiknya, pengemasan (dimensi/fisik) buku, ataupun unsur lain misalnya kebutuhan masyarakat terhadap karya tersebut.
Penutup. Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan. Selain itu dapat berisi simpulan pada bagian inti/isi resensi bahwa karya itu dikategorikan baik atau tidak, layak atau tidak layak, dan menarik atau tidak menarik (membosankan). Dengan demikian penulis resensi juga dapat memberikan rekomendasi kepada masyarakat untuk membaca atau menikmati karya yang diulas.

Contoh Resensi Buku
Judul Resensi: Berlayar dengan Perahu Kertas
Identitas Buku:
Judul Buku: Perahu Kertas
Penulis: Dee Lestari
Penerbit: Bentang Pustaka
Cetakan: I, Agustus 2009
Tahun Terbit: 2010
Jumlah Halaman: XII + 444 halaman
Harga: Rp. 69.000,-
ISBN: 978-979-1227-78-0
Pengenalan Buku
Buku ini menceritakan tentang 2 orang remaja yang sama-sama mengejar mimpinya, tetapi juga dengan semua halangannya.
Kisah dibuka di Amsterdam, di mana Keenan terpaksa harus pulang ke Indonesia karena harus kuliah di sana. Keenan tidak ingin pulang, dia ingin terus berada di Belanda dan belajar melukis dengan seniman-seniman jalanan di sana. Melukis adalah hidup Keenan dan bagi Keenan, melukis bisa jadi masa depannya.
Dia sangat berharap bahwa selepas SMA di Belanda, dia bisa tetap tinggal menemani Oma dan belajar melukis. Sayang, keputusan Ayahnya sudah bulat. Keenan harus pulang dan kuliah di Fakultas Ekonomi untuk meneruskan bisnis keluarga.
Meskipun berat, Keenan menerima keputusan itu. Dia pulang, ikut seleksi masuk universitas negeri, dan kuliah di Bandung. Keenan menghadapi nasib itu dengan merana di kamarnya. Menanti masa masuk kuliah sambil menatap peralatan lukisnya yang entah bagaimana nasib ke depannya.
Di sisi lain, Kugy dengan sifat bebas juga menyimpan mimpi sebagai penulis dongeng anak. Dua mimpi yang masih utopis bagi orang-orang yang hidup di Indonesia. Lazim diketahui, kan, bahwa di Indonesia profesi yang menjamin itu adalah PNS dan lain-lain? Profesi absurd seperti penulis dan pelukis itu belum memiliki tempat.
Inilah yang harus dihadapi Kugy dan Keenan. Mereka bertemu sebagai 2 orang yang berjuang untuk mimpi, sekaligus juga untuk cinta yang telah bersemi di hati keduanya.
Tapi, seperti biasa. Penulis enggak akan membiarkan Kugy dan Keenan bersatu begitu saja. Masih ada banyak masalah yang harus mereka selesaikan. Dimulai dari rasa putus asa Keenan begitu tahu jika Kugy sudah memiliki pacar dan rasa patah hati Kugy melihat Keenan dijodohkan dengan Wanda oleh Noni dan Eko.
Sinopsis
Keenan yang mengetahui bahwa Kugy telah memiliki pacar tentu saja merasa patah hati, tetapi itu enggak membuat persahabatan di antara mereka berdua hancur. Noni dan Eko, sepasang manusia yang masih satu geng dengan Kugy dan Keenan, justru berinisiatif untuk menjodohkan Keenan dengan Wanda.
Mereka menilai Wanda cocok untuk Keenan sebab Wanda adalah seorang kurator muda. Keenan tidak memiliki perasaan apa pun dengan Wanda, hanya saja dia merasa cocok dengan gadis itu karena kesukaannya pada seni.
Wanda yang berhasil memasukkan Keenan ke pameran. Wanda pula yang membeli lukisan Keenan dan memberi pemuda itu kepercayaan diri untuk hidup dari melukis. Keenan memutuskan untuk drop out.
Sebenarnya perjuangan mimpi Keenan inilah yang menjadi plot utama dan mempengaruhi jalan cerita perahu kertas secara keseluruhan. Keenan yang berjuang menjadi pelukis sukses mempengaruhi hubungannya dengan Kugy, mempengaruhi hubungan Kugy dengan Noni, bahkan memberi pengaruh pada hubungan Kugy dengan Josh.
Hanya saja, Keenan tidak menyadari efek yang telah dia buat dalam hidup Kugy. Dia justru tenggelam dalam rasa frustasi karena ternyata anggapan bahwa mimpinya telah dekat hanya hasil manipulasi Wanda yang ingin mendapatkan Keenan semata.
Hingga akhirnya hubungan yang telah retak itu mengantarkan Keenan ke Bali dan Kugy lulus kuliah lebih cepat.
Di Bali, Keenan bertemu Luhde dan merasa bahwa Luhde adalah orang yang ia cari. Sementara Kugy bertemu Remi, pangeran di dunia nyata yang menyita perhatiannya.
Keunggulan Buku
Konflik yang dimiliki novel ini sangat kompleks, tapi di sisi lain sangat dekat dengan kehidupan masyarakat kita sehingga tidak asing. Penyelesaian yang dilakukan Dee untuk setiap konfliknya juga sangat baik, tidak terkesan terburu-buru ataupun mengulur-ulur. Semuanya pas dan mengikuti alur yang ada.
Dinamika sosial dan korelasinya dengan kehidupan nyata membuat novel ini cepat nyambung dengan banyak kalangan. Meskipun temanya tampak biasa-biasa saja, tetapi konflik pendukung dan premis yang dibuat Dee terlalu unik untuk diabaikan.
Di sisi lain, karakter Kugy dan Keenan sangat memorable, membuat banyak orang sulit move on dari cerita ini. Kenapa bisa sememoreble itu? karena memang karakter yang dimiliki keduanya sangat kuat.
Dee juga menceritakan semua hal yang terjadi dalam perahu kertas dengan bahasa yang luwes, mengalir, dan ringan. Jadi, meskipun temanya cukup kompleks, tidak membuat orang lain merasa keberatan untuk membaca novel ini sampai selesai.
Kekurangan Buku
Jika ingin mencari kekurangan pada novel ini, maka sangat mungkin bahwa kekurangannya adalah terlalu banyak setting tempat yang dipakai. Setting yang terlalu banyak ini berpotensi membuat pembaca kebingungan membayangkan alur ceritanya.
Penutup
Karakter dan alur yang dituliskan Dee pada Perahu Kertas benar-benar membuat kagum. Ringan, tetapi padat konflik. Membuat para pembaca terhanyut ke dalam cerita dan berakhir dengan terbawa perasaan.
Di sisi lain, karakter yang kuat membuat Perahu Kertas sebagai bahan bacaan remaja terbaik di masanya. Perahu Kertas mampu menjangkau semua kalangan dan sangat direkomendasikan sebagai bacaan ringan untuk kalian semua si Pecinta Baca.

Komentar

Postingan Populer