
Judul :
Tentang Kamu
Penulis :
Tere Liye
Tebal :
vi+524 halaman
Penerbit :
Republika
Tahun Terbit : 2017
Cetakan :
ke-7
Tere
Liye merupakan seorang novelis terkenal di Indonesia, novel yang diterbitkan
selalu menjadi best seller dan tidak mengecewakan. Novel Tentang Kamu salah
satu novel tere liye dari 28 karyanya yang juga best seller, sayangnya, walaupun
novel-novelnya best seller Tere Liye memberhentikan penerbitannya karena pajak
penulis yang tinggi, tapi tenang bagi penikmat tulisan-tulisan Tere Liye kita
masih bisa mendapatkannya lewat e-book.
Novel
Tentang kamu menceritakan seorang
pengacara asal Indonesia yang bekerja di Thompson & Co bernama Zaman
yang kemudian mendapatkan tugas untuk mencari ahli waris dari seorang perempuan
bernama Sri Ningsih yang memiliki jumlah warisan yang sangat banyak. Untuk
menyelesaikan kasus ini zaman harus menelusuri kehidupan Sri Ningsih dan hanya
mendapatkan alamat bahwa terakhir dia tinggal di sebuah panti jompo di Paris
dan dari sana dia melacak kehidupan Sri Ningsih dengan bekal buku diary yang
diberikan oleh petugas panti.
Untuk
mendapatkan pewaris sah dari Sri Ningsih, Zaman harus mencari tahu kehidupannya
dari awal Sri Ningsih lahir sampai meninggal dunia. Zaman juga harus pergi ke
beberapa tempat karena kehidupan Sri Ningsih yang berpindah-pindah. Dari perjalan
inilah banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah yang dialami Sri
Ningsih. Untuk menjadi seorang Sri Ningsih yang begitu luar biasa dia harus
melewati kehidupan yang penuh dengan kesedihan, pengorbanan, keihlasan,
penghianatan, kesabaran, kerja keras, dan juga memaafkan, menerima semua
kejadian dengan tanpa dendam sedikitpun.
Lewat
buku ini, Tere Liye berhasil mengaduk-ngaduk perasaan pembaca, perasaan sedih,
bahagia, kecewa, kesal semua ada dalam
buku ini. Buku ini juga mengajarkan kita untuk tidak putus asa dan juga
kesabaran lewat sosok seorang Sri Ningsih, bagaimana Sri Ningsih bisa memaafkan
seorang yang telah menghianati tanpa ada dendam sedikitpun dalam perasaannya
dan memilih untuk memeluk semua kejadian tersebut untuk kedamaian hidupnya.
Unsur Intrinsik
Tema :
Perjuangan hidup untuk menjadi lebih baik
Latar Tempat :
Belgrave Square London, Pulau Bungin, Surakarta, Jakarta, Paris
Latar Waktu :
Dari Pagi hingga Malam
Suasana : Sedih,
Haru, Bahagia, semangat
Alur :
Alur cerita dalam novel ini maju-mundur, alur cerita maju ketika dalam peran
Zaman dan akan mundur ketika mengkisahkan Sri Ningsih.
Sudut Pandang : Orang
ketiga serba tahu
Sinopsis
Berawal dari panggilan Sir Thompson yang
merupakan senior di firma hukum Thompson & Co., kepada Zaman
Zulkarnaen, Zaman diberikan kesempatan untuk mengisi kursi lawyer senior
namun dengan syarat dapat ia dapat menyelesaikan pembagian warisan
sebesar 19 triliun rupiah. Nilai tersebut nyaris menyaingi kekayaan Ratu
Inggris. Harta itu tersimpan dalam 1% kepemilikan saham di salah satu
perusahaan toiletries dunia.
Pemilik warisan tersebut merupakan orang Indonesia berpaspor Inggris bernama Sri Ningsih
yang meninggal di salah satu panti jompo di Paris dan tidak ada data mengenai ahli warisnya.
Dengan petunjuk dari buku harian Sri
Ningsih yang didapat dari Madam Aimée yang merupakan pengurus panti
jompo dimana Sri Ningsih meninggal. Zaman mulai menelusuri kehidupan Sri
Ningsih. Perjalanan Zaman dimulai dengan mendatangi tempat di mana Sri
Ningsih di lahirkan yaitu di Pulau Bungin. Ia menemui tetua di pulau itu
yang menceritakan masa kecil Sri Ningsih mulai dari ditinggal mati
ibunya ketika melahirkan dirinya, hingga ayahnya yang bernama Nugroho
menikah lagi dan memiliki satu anak yang bernama Tilamuta.
Pada suatu waktu, ayah Sri pergi melaut dan
tak pernah kembali lagi. Sejak saat itu, ibu tiri Sri memperlakukan Sri
dengan tidak manusiawi seperti memukul hingga tidak memberinya makanan.
Musibah lain pun datang. Rumah Sri terbakar dan menyebabkan ibu tiri
Sri meninggal. Akhirnya Sri dan adiknya Tilamuta tinggal di sebuah
pondok pesantren di Surakarta.
Zaman melanjutkan pergi ke pondok pesantren
di mana Sri dan Tilamulat pindah setelah rumah mereka kebakaran di
Pulau Bungin. Zaman berkenalan dengan Ibu Nur’aini yang menceritakan
masa remaja Sri, persahabatan yang hancur karena keirian hingga tentang
pesantren yang di serang kelompok PKI yang menewaskan Tilamuta. Sri
menjadi dilematis karena harus memilih kebenaran atau persahabatan.
Zaman pergi ke Jakarta untuk mencari
sisa-sisa kehidupan Sri dengan petunjuk dari Ibu Nur’aini. Sang ibu
memberikan surat-surat yang pernah di kirim Sri. Dari surat tersebut,
Zaman mengungkap kehidupan Sri di Jakarta, mulai bekerja sebagai
pedagang kaki lima dengan gerobak, membuka rental mobil, sempat bangkrut
hingga menjadi sopir bis, pekerja pabrik, hingga puncaknya membuka
pabrik sabun sendiri dengan merk ‘Rahayu’. Semuanya ia lakukan di
Jakarta hingga akhirnya ia memutuskan pergi ke London dengan
meninggalkan pabriknya, pergi melupakan semuanya.
Kembali ke London, ingatan Zaman teringat
foto Sri yang ada di kamar Sri di panti jompo. Di dalam foto itu Sri
berdiri di depan bus dengan nomor rute 16. Pencarian tersebut
mengantarkan Zaman bertemu Lucy yang menuntunnya mengunjungi kawasan
Little India di London. Ia bertemu dengan Rajendra Khan, pemilik kios
makanan halal yang setiap hari dikunjungi Zaman. Kemudian ia menelusuri
kehidupan lain Sri tentang keluarga angkat Sri, supir bus rute 16.
Selain itu ia fakta baru ditemukan tentang kisah cinta Sri dan Hakan
Karim, lalu kepergian anak Sri dan Hakan, hingga semua musibah yang
dihadapi Sri dan yang membuatnya kabur ke Paris.
Tidak ada keluarga yang dapat ditelusuri
jejaknya. Harapan terakhirnya ialah menemukan surat warisan. Masalah
mulai datang dari firma hukum A&Z Law yang mengajak Thompson &
Co untuk bernegosiasi dengan membawa wanita yang mengaku mertua dan
istri dari Tilamuta. Insting Zaman mengatakan ada yang tidak beres
hingga ia mencari surat wasiat tersebut.
Kelebihan Buku
Gaya bahasa
dalam buku ini mudah dipahami, mampu membawa suasana bagi pembacanya, dipenuhi
nasehat-nasehat kehidupan yang dapat diambil oleh pembaca, mengajakarkan apa
arti keikhlasan dan kerja keras. Cerita dalam buku ini membuat pembaca ingin
terus membacanya sampai selesai dan juga susah di tebak endingnya. Sekali lagi,
Tere Liye tidak pernah mengecewakan pembacanya, buku ini recommended sekali.
Kekurangan
Kalau dari
segi ceritanya seperti tidak ada kekurangan dalam buku ini, hanya saja covernya
kurang nyambung jika dibandingkan dengan isi ceritanya.
Berikut beberapa nasehat yang
terdapat dalam novel Tentang Kamu
“Apakah
sabar memiliki batasan? Aku tahu jawabannya sekarang. Ketika kebencian, dendam
kesumat sebesar apa pun akan luruh oleh rasa sabar. Gunung-gunung akan rata,
lautan akan kering, tidak ada yang mampu mengalahkan rasa sabar. Selemah apa
pun fisik sesorang, semiskin apa pun dia, sekali di hatinya punya rasa sabar,
dunia tidak bisa menyakitinya” hal, 48.
“Pertanyaan
terpentingnya bukan berapa kali kita gagal, melainkan berapa kali kita bangkit
lagi, lagi, dan lagi setelah gagal tersebut. Jika kita gagal 1000x, maka
pastikan kita bangkit 1001x.” hal, 210.
“Jadilah
seperti lilin, yang tidak pernah menyesal nyala api membakarmu. Jadilah seperti
air yang mengalir sabar. Jangan pernah takut memulai hal baru.” Hal, 278.
“Cinta
memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang akan menemukan kita. Aku tidak akan
menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu
pernah terjadi” hal, 286.
“Bagaimana agar kita bisa berdamai dengan begitu banyak
kejadian menyakitkan? Bagaimana jika semua hal menyesakkan itu ibarat hujan
deras di tengah lapangan, kita harus melewati lapangan menuju tempat berteduh
di seberang, dan setiap tetes air hujan laksana hal menyakitkan dalam hidup? Bagaimana
agar bisa tiba ditempat tujuan tanpa terkena satu tetes airnya. Yaitu justru
dengan lompatlah ke tengah hujan, biarkan seluruh tubuh kuyup. Menarilah bersama
setiap tetesnya, tarian penerimaan, jangan pernah dilawan, karena sia-sia saja
kita pasti basah” hal 457.
Komentar
Posting Komentar