Cerpen




---------- Hape dang di Idaho ------------
 “Tapi Engkau Tak Bisa Melihatku”
Karya : Nova Widia Ningsih Silalahi, S. Pd

Pulau Samosir , Janji Martahan
-------------------------------------
“Jreng………. ipe amang, hasian ku anakku naburju, pagomos ma tangiang mi tu mula jadi nabolon i.Anggiat ma ture, sude hamu pinoppar hi amang.Marsiamin aminan, marsitukkol tukkolan songon suhat di robean i…. duduuduuduuuuu………. “Sambil mengeluar kan horbo (kerbau) dari kandang bapakku selalu menyanyikan lagu batak andalannya dan membawa horbo itu ke lapangan dekat tao yang luas dan dipenuhi dengan rumput yang sangat hijau. Pagi itu masih pukul lima bapakku terbiasa bangun untuk marmahan, di lapangan sudah ada teman bapakku yang juga membawa horbonya yaitu Tulang Tiur. Hanya selang dua puluh menit , bapakku sudah sampai dirumah , dan melihat  anak – anaknya yang sedang membantu mamakku . kami bersaudara ada delapan orang , aku anak paling besar Marojahan, dan adekku ada tujuh orang. Adekku yang kedua namanya Pandapotan, kami sedang menjalani masa kuliah di yokyakarta , yaitu di UGM, aku jurusan Tehnik elektro, dan Dapot jurusan kedokteran. Kerenkan….?? Ya dong , orang batak itu sekolah nya harus tinggi –tinggi kalau bisa setinggi langit . karna orang batak itu punya peribahasa yaitu anakkon hi do hamoraon diau, kita lanjut ya, adekku yang nomor tiga namanya Dame, nomor  empat  namanya Dosma , yang kelima itu Arinauli, adekku  yang keenam Duma, yang ketujuh Hotma, dan yang terakhiri namanya Hasiholan, tau lah arti hasiholan itu apa , yang dirindu, mungkin dulu dia yang dirindukan bapak sama mamaku , adek -adekku yang tinggal dikampung semuanya perempuan. Makanya semua pekerjaan beres kalau dikampung. Kami itu suku batak Toba Asli Bapakku bermarga Silalahi dan mamakku boru Sidabutar, dan secara otomatis kami semua bermarga dan boru Silalahi.  Seperti biasa ibu setiap pagi menyiapkan bahan untuk dijual dikedenya, ibu seorang pedagang spaghetti batak atau yang biasa kita kenal mie gomak, kenapa dikatakan mie gomak , mungkin karena digomak-gomak kali yaa…. Hahahhahaha….
“Sihol….sihol…. son Jo ho ….!!!!!!  Dang dibereng matamu nga jam pigaon ? Dang sikkola ho “ mamak selalu memanggil dengan suara yang keras dari kede. “olo umak, satokkin nai  Naing sai ma on,” keenam adekku sarapan mie gomak tiap pagi. “lao Hami da mak”  “hmmm” jawaban singkat dari mamak kami.  Burju hamu marsikkola, asa songon (biar seperti )abangmu si ojahan dan si dapot” kata mamak kami, setiap pagi pasti mereka mendengar  nasehat itu mungkin ada 600 kali dalam 1 minggu terdengar ,,hehheehe


            Pulang sekolah mereka bukannya istirahat , mereka membantu bapak mamak kami, dame,dosma dan rina keladang, kami punya ladang kopi, berhubung kami lagi panen kopi, kami membantu bapak  metik kopi diladang. Sesampainya diladang, “bah, nunga ro hamuna, baen pambuati ma kopi i” “olo bapa, idia  goni  ?” biasanya kami sekeluarga pake bahasa batak .
Mereka memetik kopi dari jam empat sampai jam enam sore , mereka biasanya ditraktir bapak beli gorengan di kede tulang Tiur, godok-godok nangtulang Tiur endes rasanya….. hmmmm , dicampur teh manis hangat dimakan sore-sore wooow,semua pasti tau rasanya gimana,bagi mereka nikmat banget. Sesampainya dirumah  ,selesai makan malam, biasanya mereka  berkumpul diruang tamu sekitar setengah jam. Ya paling tidak menceritakan aktifitas yang mereka lakukan setiap hari. Keluarga Cemara pastinya.

Kota jokja
-----------------
Menunjukkan pukul 07.30 WIB , rutinitas ku kekampus, jarak kos dengan kampus ku tidak terlalu jauh, jadi bisa ditempuh dengan jalan kaki, hitung-hitung olahraga. Sesampainya di kampus aku menjumpai dosen pembimbingku pak Waliyo,  “Baiklah semua berjalan dengan baik , minggu depan kamu sudah bisa sidang meja hijau” kata pak Waliyo dengan nada yang tegas, dia salah satu dosen kesayanganku, karena ketegasannya. YESSS, dalam hatiku sangat senang, “Baik Pak, terimakasih Pak” “OK, Jangan lupa lihat pengumuman ””baik Pak.. saya permisi” aku berjalan dengan mantap sambil berjalan ke arah warung nasi uduk tempat biasa aku makan siang.
Sampainya di kos aku bercerita dengan adek ku “doakan aku ya dek aku akan sidang meja hijau minggu depan” “pasti bang, tetap semangat bang” “ok istirahatlah kita”
Karena kami sudah lama dijokja jadi pake bahasa Indonesia. Biar keren gitu.. hehehehehehe. Dan setelah itu kami langsung tertidur pulas.
......
Satu minggu berlalu , meja hijau pun berlalu , dan aku mendapat nilai yang bagus,  semua dosen bangga kepadaku, “selamat ya nak, tinggal menunggu wisuda, tetap rendah hati ya jangan lupa bersyukur.” Sambil memeluk aku berkata “pak terimakasih atas bimbingannya” “sama-sama nak”
.....
Sesampainya dikos aku menelepon orang tuaku ,”halo ahai amang?? Boa kabarmu?” jawab mamakku dari seberang pulau.”sehat omak, idia bapa?” “biasa ma bapamu tuladang , aha nian i amang?” “mak, bulan sepuluh au wisuda tanggal 12 , Roma omak dohot bapa da, hu jemput anon di bandara.” “Bahhhh,,,, selamat lah ma ojahan , hatop nai ate amang  wisudami,, lam marsemangat ma  omak Mon Naing ro.”  ido omak “hehehhee.. Sehat do omak kan?””sehat amang,” molo songoni , pasahatma tabeku tu bapa da omak , dohot akka Anggi ibotokku. Olo amang . 


Pulau samosir, janji martahan
----------------------------------
            Sebagai rutinitas kumpul malam, “bapak ojahan  bulan sepuluh wisuda si ojahan, ta tuhor ma tiket tu edak Tiur , asa Unang Arga hian.” inna omak “Bah…. Ido,, mauliate ma diTuhan , dibege do tangiang ta” 
Waktu begitu cepat berlalu ,
bulan sepuluh pun tiba, tiket sudah siap, waktu mau berangkat tinggal satu  minggu lagi, tiba-tiba bapak ojahan yang rutinitas nya mengeluarkan horbo tiap pagi , tergelincir di depan pintu kandang horbo , gedebukkkkkk……”suara aha iiiiiiiii??” sihol sontak berlari ke arah kandang , “Pak…Pakk.. Pak…… dungo pakkkk” sihol melihat bapak  terbujur kaku, sihol ketakutan, berteriak”omakkkkkkkkkk, dame, dosma rina ,hotma , duma, bapakkkkkkk… taaaaaaaaaaaaa, bapakkkkk, kitaaaaa…….” “boasa bapa sihol…… mahua iiiiiiiii.???????????” Mamak berlari kearah sihol , beserta kelima adekku. “bapakkkkk……..bapakkkk….. ” kami menangis, “ jou jo Tulang dokter marpaung sihol ”kata mamakku yang wajahnya mulai berkaca-kaca, “olo omak”
Seketika itu dokter marpaung pun datang dan memeriksa nadi bapakku, “age amang, dang adong be lae bapak si ojahan… dia sudah pergi..” sahut dokter marpaung, sontak kami semua berteriak sama menangis keras “bapakkkkk……bapakkkkkk………dang mungkin…….. bapak” Bapaaaaaaa..... Boasa tinggalhon non mu Hami sudeeeeee “Bapa... amang tahe... Ndang tarlupahon ahu sude.. Podami tu ahu Bapakku... u...u..u... Marhua do ro ho ... lompa paridianhu..nimmu... Hulompa do... oo..oo.. malojahu ho... Hu siampudan i... Boha do paninggalhonmu di hami sude Bapakku...” tangis sihol semakin kuat (artinya:Tidak dapat kulupakan semua nasehat mu, kepadaku Ayahku...u..u.. u.. Buat apa engkau datang.... Masak dulu air mandiku, katamu... kumasaknya... o..o..o.. terlalu capek engkau... Kepada anak bungsumu... Bagamana kepergian mu bagi kami semua Ayahku...).


Kota jokja
--------------
Sehabis jogging , aku pergi ke dapur kos, untuk mengambil air minum, tiba-tiba gelas yang ingin ku ambil praaangggggggggggggg……. Bahh kok bisa jatuh , padahal aku megang nya kuat. Aku terdiam sejenak.
HP ku berbunyi dikamar, Aku berlari mengambil hp , “halo ahai Anggi ?”, “bang.. bang,,,” “apa dek, kenapa dek?” “Dang adong be bapa ta bang, mulak ma bang…. Bang…”
Seketika hatiku tercabik, badanku terasa terangkat ke surga, roh ku melayang mendengar berita dari kampung. 
Bapaaaaaaaaaa...........!!!!!!!!!!!!!!

Pulau Samosir,Simanindo
----------------------------------
Keesokan hari semua kami berkumpul, meratapi tubuh bapakku yang terbujur kaku, kami pun diulosi tulang (paman) kami, setelah penguburan , Tulang dokter marpaung bercerita kepada kami bahwa bapak kami sudah lama mengidap penyakit kanker hati. Kami semua terkejut tapi mamaku tidak, ternyata mama dan bapakku menyimpan semua ini rapat-rapat agar kami tidak patah semangat. Aku pun berusaha menguatkan adek-adekku yang wajahnya mulai berkaca- kaca.
Kami pun pergi menghantarkan jenasah bapak , ke peristirahatan yang terakhir, di tugu marga Silalahi tempat opung kami dimakamkan.
....................
Keesokan hari
“Jadi bagaimana wisuda Ojahan, marilah kita ke jawa , biar lah mamak yang menghadiri wisudamu.” sahut Dapot.  Besok hari nya dengan rasa masih berkabung, aku, Dapot dan mamaku pergi ke bandara ,

Kota Jokja
--------------
Selang beberapa jam kami telah sampai dikos . “mak jangan bersedih lagi, kasian bapak melihat mama nangis terus ”kata Dapot. “iya amang, mama cuma terbayang seandainya bapakmu masih ada betapa bahagia nya dia melihat kalian” Dapot memeluk mamaknya sambil menangis.
Tiba lah saat nya acara wisuda berlangsung, mamak dan Dapot duduk di kursi undangan. Acara pemanggilan nama –nama yang ber –IPK cumlaude pun segera dimulai. MC mulai memanggil “Wisudawan Berprestasi dengan IPK Cumlaude 3,90 dari Fakultas Tehnik Jurusan Elektro atas nama Marojahan Habinsaran Silalahi, S.T. Mari kita sambut dengan tepuk tangan, wisudawan dipersilahkan naik ke podium” , dengan mata yang berkaca-kaca aku maju sambil memberi ucapan terimakasih  “saya mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tuaku, dan lagu ini aku persembahkan untuk bapak yang sudah tenang di alam sana, terimakasih pak…Pengorbanan mu , perjuanganmu padaku anakmu, tapi engkau tak melihat aku berdiri disini, ,,,,,,, Anakku na burju anak hasian ku anakku na lagu. Ingot do ho amang di akka podani natua tua mi. Dung hupaborhat ho namarsikkola i tu luat na dao i amang. Benget doho amang , benget do ho manaon na dangol i.
Molo huingot do sude tahe amang pangalahom nasalpu i. Sipata lomos do natua tuamu on disihabunian i. Hutangianghon do mancai gomos amang anggiat muba rohami. Dijalo do amang di jalo do tangianghi amang. Ipe amang, hasian ku anakku naburju. Pagomos ma tangiang mi tu mula jadi nabolon i.Anggiat ma ture, sude hamu pinoppar hi amang.Marsiamin aminan, marsitukkol tukkolan songon suhat di robean i. Lagu ini adalah lagu kesukaan Bapak Saya ketika masih hidup” Semua sontak terharu melihatnya bernyanyi. Mamakku menangis mengenang semua cerita tentang bapakku “amang ojahan berengma anakmi nunga hasea” memandang kelangit sambil menangis bahagia.
Tamat_NWS

Komentar

Postingan Populer